Berbagi cerita, Mengekalkan Kisah

PhuuhPhuuh …Hembus-hembus blog yang sudah mulai berdebu.

Taraaaa, saya bali klagi. Setelah hampir beberapa bulan tanpa satupun postingan, ternyata saya rindu menulis sesuatu. Iyak… kesibukan ngantor tiap hari ditambah mengejar doping kesayangan kesana kemari ternyata berhasil menyita hampir seluruh waktu tanpa menyisahkan sedikitpun untuksekedar update blog #prosesNgeles #bilangAjaGakPunyaBahan

Jadi cerita apa kita? Ah ya mungkin sedikit tentang progress skripsi sudah sampai dimana aja kali ya. Well, setelah pertengahan januari kemarin judul di approve akhirnya dimulailah yang perlu di mulai itu, Alhamdulillah dapet 2 doping yang cukup kooperatif dan bersahabat walau yah memang sedikit susyahh sekali dijumpai.

Akhirnya merasakan juga yang namanya nyamper-nyamperin dosen sampe ke rumahnya, ketempat nongkrongnya. Ngerasain juga begadang sampes sepagi-pagi demi ngerjai skripsi. Nongkrong di perpus kampus berjam-jam padahal hampir 3 tahun setengah berlalu yang namanya singgah ke perpustakaan kampus itu adalah sesuatu yang dapat dipastikan amat jarang terjadi. Jangankan berjam-jam, setengah jam aja rasanya udah gak tau lagi mau ngapai. Dengan segala yang saya sebutkan barusan, well, sepertinya saya sudah sah menjadi mahasiswi tingkat akhir sekarang, bukan?

Setelah revisi ini itu, akhirnya 04 Maret kemarin saya mendapatkan giliran seminar proposal. Dari tgl 3 malem, perut udah melilit gak karuan, seminar jam 1 tapi dari pagi udah gak bisa apa-apa. Emak dirumah juga udah gak tau lagi mau ngomong apa ngeliat anaknya kebingungan sendiri.

Dan jeng jeng … Tgl 04 itu pun datang, dengan segenap kekuatan dan persiapan yang sudah dilakukan. Saya pun dengan wajah cantik jelita sedikit percaya diri menyongsong hari. Segala doa-doa dan dukungan datang bertubi-tubi dari orang-orang terkasih berharap yang terbaik #laluterharu #pelukatuatu. Persiapan sudah matang, doa juga sudah dihaturkan, selanjutya adalah pasrah dengan hasilnya nanti.

Teng ..jam menunjukkan pukul 13.00, jika sesuai jadwal, jam segini harusnya para penguji sudah duduk manis di tempat duduk mereka dan memulai seminar proposal ini, tapi Aha.. kemudian saya menyadari jika saya tinggal di Negara Indonesia tercinta yang itu artinya jika dijadwal dikatakan mulai pukul 13.00 maka kenyatannya yang akan terjadi adalah akan dimulai pukul 14.00.#okesipp. #marimenunggulagi

Teng …. Jam menunjukkan pukul 14.00 dan yak benar dugaan saya sodara-sodara, para penguji pun memasuki ruangan dengan muka serius. Kami pun para peserta seminar semakin ketar ketir dan tiba-tiba saja seorang penguji berkata “ … kuenya kenapa belum ada?” lalu dia pun keluar dan memanggil OB #lalukamipunpingsan.. ngueeengggg ,kita kirain si bapak mau bilang apa gitu ya, ternyata nanyain kenapa cemilan yang belum ada diatas meja.

Setelah peserta pertama dan kedua maju, saya yang mendapat giliran ke3 akhirnya maju..oh ya, sebelum lanjut cerita.. mau bilang terimakasih banyakk banyakk buat gadis-gadis kesayangan triadi dan fitri yang sudah ngasih dukungan menyempatkan waktu buat ngeliat saya seminar. Dan akhirnya saya pun maju, mempertanggung jawabkan judul skripsi yang sudah saya pilih, setengah jam presentasi dan diberondong cukup cukup banyak pertanyaan, Syukurnya ilmu ngeles saya masih terasah dengan baik saat harus menjawab beberapa pertanyaan yang saya tidak tahu jawabannya.

Hampir jam 17.00 seluruh peserta selesai melakukan presentasinya….. dan jeng jeng jeng hasilnya pun langsung dibacakan. Dan untuk mahasiswsi atas nama Debby Nadia Putri dengan Nim sekian-sekian ,judul skripsi bla bla bla dengan ini dinyatakan lulus dengaaaaaaan nilaiiiiiiiii .iya map nulisnya mestigitu, a dan i nya mesti banyak untuk bisa menggambarkan ekspresi penguji yang ngebacai nilainya emang gitu, dilama-lamain gak jelas. Dengaaaaaan nilaiiiii A. Perasaan saya senang bukan main pengin jumpalitan saat itu juga yang kemudian karena memikirkan keemungkinan resiko diusir yang akan saya terima maka hanya ditunjukkan dengan senyum manis ke bapak penguji yang ngebacain nilai itu. lalunyengirbahagia

Yang paling bikin senang kemudian sebenarnya adalah karena peserta yang lain juga nilainya pada bagus-bagus. Rasanya lega perjuangan kita menghasilkan sesuatu yang memuaskan, ya walaupun kita juga sadar-sesadarnya bahwa perjalanan skripsi ini sebenarnya baru dimulai. Masih banyak yang harus dilalui. Masih banyak “kentjan-kentjan” mendengar segala arahan dan bimbingan dengan doping yang harus dilewati. Dan tentunya juga masih banyak jam-jam yang harus dihabiskan untuk bercengkrama di kampus.

So… Welcome to new Chapter 4 and 5 for Student Papers…

Debby… Ganbatte ne

*Prakkkk*

Maria memegang pipinya yang seketika berubah warna menjadi merah. Tak disangkanya bahwa Pram, lelaki yang 5 tahun lalu berlutut meminangnya tega menyakitinya seperti ini. Sekarang Pram yang ia tau adalah seorang tukang pukul, bukan lagi seorang laki-laki hangat yang selalu memperlakukannya dengan kasih.

“Kau gila ! Kau yang bermain serong dengan pelacur itu dan sekarang kau yang menampar aku. Harusnya aku… harusnya aku yang membunuhmu.” Teriak Maria dengan suara getir yang sudah bercampur dengan air matanya.

*Prakkkk* “Aku memang sudah gila, aku sudah muak denganmu”

Lagi, Pram melayangkan tamparannya, kali ini Maria terjatuh, hatinya begitu sakit hingga tak bisa lagi ia rasakan perihnya tamparan Pram. Baginya Tamparan Pram tak ada sakitnya dibanding dengan kenyataan bahwa Pram sudah muak dengannya.

Sekarang Desember dan di luar hujan lebat. Hujan seakan-akan adalah sedikit hadiah yang diberikan Desember kepada Maria agar tangisnya yang pilu tersamarkan dengan lebatnya suara hujan. Baginya hidupnya sekarat, Maria terus menangis, ia benar-benar tak bisa menghentikan airmatany. Tersungkur dengan wajah lebam dipukuli Pram, ingatan maria kembali pada 8 tahun lalu saat ia bersujud-sujud di kaki ayahnya agar merestui hubungannya dengan Pram. Keluarga Maria yang berasal dari keluarga berada tak pernah menyukai Pram yang hanya seorang pegawai rendahan. Maria sendiri kala itu begitu mencintai Pram, baginya Pram adalah segalanya. Pram yang bersahaja dan lembut ketika memperlakukan dirinya, Pram yang romantis dan Pram yang mengatakan bahwa tak ada hati yang ingin ditujunya selain hati maria. Dibuai cinta, pada akhirnya maria memilih kabur bersama Pram. Meninggalkan keluarga, meninggalkan pendidikannya demi menggapai cinta.

5 Tahun berjalan semuanya sangat Indah bagi Maria, Mereka sangat bahagia terlebih ketika di tahun pertama setelah menikah mereka langsung memiliki buah cinta. Setiap hari, pram bekerja dan Maria menjadi Ibu rumah tangga, melakukan pekerjaan rumah sembari menanti Pram Pulang. Anak mereka yang lucu tumbuh dengan penuh kasih sayang. Tapi semuanya berubah ketika tiba-tiba saja Pram di PHK dari tempatnya bekerja. Krisis global membuat banyak perusahaan memangkas jumlah para pekerjanya tak terkecuali diperusahaan tempat Pram bekerja. Sejak saat itu hidup bagai Neraka bagi Maria. Pram berubah menjadi pria tempramental karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Emosinya tak stabil dan kerap memukul Maria. Pram juga akhirnya menjadi peminum dan penjudi. Maria begitu mencintai Pram. Cintanya yang begitu besar membuatnya berrtahan didalam Neraka yang diciptakan oleh Pram. Demi menghidupi keluarganya juga pada akhirnya Maria lah yang turun tangan mencari nafkah. 3 tahun dijalani Maria dengan terseok-seok. Penghasilan pas-pasan hanya cukup untuk makan sehari-hari. Maria tak pernah mengharapkan uang Pram, mau mengharapkan apa, sudah syukur kalau Pram tak mencuri uangnya. Demi buah hatinya Maria bertahan.

Tapi yang sekarang ini begitu menyakitkan bagi Maria, rasanya lebih sakit dari menerima kenyataan bahwa kelurganya sudah tak mengganggapnya masih ada di dunia ini.

Sudah untuk kedua kalinya Maria menemukan bukti bahwa Pram berselingkuh dengan wanita lain. Yang pertama dari tetangganya beberapa minggu lalu. Bu Sumi, tetangganya itu mengatakan bahwa melihat Pram keluar dari motel murahan di ujung jalan dengan seorang wanita. Bukan main hancurnya hati Maria. Pram yang ditanyai malah memukulnya. Dan hari ini, ketika pagi tadi Pram pulang kerumah. Maria menemukan noda lipstick di baju suaminya. Dan hari ini kesabaran maria sudah berada diambang batasnya. Maria menampar Pram dan pertengkaran mereka pun pecah.

Maria masih segugukan tersungkur dilantai, Ia mengutuki hidupnya. Mungkin ini karma karna dulu telah menyakiti orangtuanya. Tapi ia tahu, Tuhan itu baik, Karma itu tak ada. Yang ada hanyalah akan menerima hasil dari benih apa yang sudah kita tanam.

Desember sedang berjalan dengan anggun sekarang. Ditemani hujan hampir setiap harinya seakan ingin pergi dengan meninggalkan jejak ditanah basah. Tak lama lagi tahun ini ditinggalkan. Berubah menjadi sebaris kenangan karena orang-orang akan sibuk terlena dengan gempitanya tahun yang baru. Sudah Siap ? Tanyaku pada diri sendiri. Satu sisi dari diriku menjawab sepertinya belum, tapi ya harus siap tidak siap karena hidup akan terus berjalan tanpa pernah sudi menunggu. Lalu apa yang aku harapkan untuk tahun depan nanti ? Resolusi mungkin ? atau mungkin sebuah Revolusi ? Tapi, Aku tak pernah pintar membuat Daftar resolusi, bucket list, wish list atau apapun namanya itu sebagai bentuk pencapaian selama setahun berjalan. Pernah sekali waktu aku membuat hal semacam itu. Mendaftar panjang apa yang ingin aku lakukan sampai berhalaman. Jadinya ? Hanya 10% yang bisa tercapai. Itupun hal-hal yang memang sedari awal sudah kuyakini bisa dilakukan. Aku kecewa. Merasa gagal. Tidak bisa menepati apa yang aku tulis sendiri. Sejak itu aku kapok membuat daftar resolusi. Bukannya tak punya keinginan atau hal-hal yang ingin dilakukan. Tapi sekarang aku lebih memilih menyimpan dalam hati dan mengingatnya dalam memori kepala saja. Setelah melakukannya, aku merasa lebih baik. Melakukan segalanya tanpa terbebani dengan daftar resolusi yang sudah dibuat. Tak ada gol yang harus dikejar. Tak ada hitung-hitungan angka berapa yang sudah tercapai. Semuanya dijalani sesuka dan semampuku. Lalu, tentang 2013, aku cukup bersyukur untuk 12 bulan yang sebentar lagi akan tergenapi ini. Bukan Tahun yang terlalu banyak hal istimewa didalamnya, tapi bukan berarti tak banyak yang bisa disyukuri seperti mengenal banyak teman baru yang mengajarkanku tentang banyak hal, bisa menjalani segala rutinitas dengan baik. Dan mensyukuri karena masih dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai tanpa pamrih. Tak punya resolusi, tapi mungkin 2014 nanti akan jadi tahun revolusiku. Tentunya revolusi dalam versiku sendiri. Jika tak ada halangan, semoga aku bisa menyelesaikan kuliahku ditahun depan. Semoga 2014 mengizinkan ku untuk berevolusi dari status mahasiswi. Setelah berevolusi, semoga aku bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi tentunya.

Dear 2013, Terimakasih telah menjadi tahun yang ramah. Semua kenangan baik ditahun mu akan tersimpan rapi disalah satu sudut memoriku.

Dear 2014, I’am ready for you..

Menurut kalian apa penyakit yang sebenernya sepele tapi bisa jadi penghancur mood berhari-hari?

Buatku … panas dalam ditenggorokkan.

Kalau disuruh milih, antara dicuekin gebetan sama sakit panas dalam di tenggorokan. Aku dengan sangat sadar dan ikhlas lebih memilih untuk dicuekin gebetan. Dan aku serius untuk hal ini. Panas dalam apapun bentuknya dan dimanapun tempatnya memang tidak pernah menyenangkan. Panas dalam di bibir saja sudah bisa menjadi penghancur mood seketika. Tapi Menurutku, dari semua lokasi panas dalam yang pernah aku lalui, yang satu ini yang paling menggangu dan minta dipencet-pencet. Yaitu panas dalam di tenggorokan. Aku gak tau percis, apa sakit yang aku rasakan di tenggorokkan ini benar-benar panas dalam atau mungkin malah radang tenggorokkan. Karena tidak seperti panas dalam di bibir, lidah, atau area mulut lainnya yang dengan mudah bisa teridentifikasi. Yang aku tau tenggorokkan ku sakit setiap kali akan menelan makanan, seperti ada luka di sana, dan biasanya ini akan berlangsung selama beberapa hari.

Yang paling menyebalkan kemudian adalah efek yang hadir dari penyakit ini yaitu dimana kita tidak akan bisa mengecap dan makan dengan baik. Jangankan makan sesuatu yang keras, minum air aja sakitnya udah berasa seperti luka yang ditetesin air cuka atau juga rasanya seperti gebetan yang selangkah lagi jadi pacar tapi seketika mendadak berubah karna tiba-tiba mantannya hadir kembali. *Perih broo*. Tapi percaya gak percaya pada akhirnya disinilah sifat kerendahan hati kita akan diuji. Kita punya uang sebanyak apapun buat beli makanan enak jadi gak guna karna emang gak bisa enak dinikmati. Mau belanja juga males karna ngomong aja udah susyah. Punya segudang aktivitas buat dijalanin juga pasti jadi berantakkan. Terus bawaannya mau diem aja, yang tadinya mau marah jadi gak jadi karna lebih sakit kalo ngomong. Tuh apa aku bilang, jadi ngelatih kesabaran dan kerendahan hati kan? ^^

Kadang suka mengutuki diri sendiri sih karna selalu malas memperbanyak minur air putih dan makan buah-buahan terutama yang mengandung vitamin C untuk menghindari panas dalam. Tiap hari yang dibanyakkin makan makanan berminyak seperti makanan bersantan dan gorengan, jadi ya gini deh setelah terserang baru meradang sendiri.

Berulang kali panas dalam tapi sepertinya ini yang ter-tidak-nyaman. Makanya setelah sembuh nanti mau bertekat untuk lebih ngejaga kondisi tubuh, banyak-banyak ~~berduaan sama pacar~~ minum air putih, makan buah dan sayur serta lebih mengatur pola waktu istirahat.

Yaudah deh. Cuma mau cerita itu aja. Iya ini aja :D

Debby yang sedang panas dalam ditenggorokkan mencoba membunuh waktu,

Langganan: Postingan ( Atom )

Berbagi cerita, Mengekalkan Kisah

[ Bukan ] Tentang Angsa

Sekelumit Cerita Menuju Skripsi

[ CERPEN ] Cerita tentang Maria

Resolusi atau Revolusi ?

[ FIKSI ] ISABELLA

Panas Dalam yang bikin Panas !

Selamat Hari Ayah, Papa.

About Me

Arsip Blog

Blog Walking

Hits

Labels

About Me

Popular Posts

Arsip Blog

Blog Walking

Hits

Labels