S.Akun … SAH !!
HUS
HUS… buang jauh2 debu
yang bersarang diblog. Hahahaa gaya mau
konsisten ngeblog sepertinya hanyalah isapan jempol semata, November ini belum
ada satu postingan pun padahal banyak hal cukup menarik yang bisa di tulis.
Sepertinya bagi saya, menulis memang masih anget-anget bubur ayam.hahahaa..mungkin
yang konsisten dalam hidupku hanyalah saat jatuh cinta sama kamu. *eh
Sudah
cukup kata pembukaan, mari kita masuk ke bagian isi. #luKataPidatoPerpisahandeb
Yang saya ingin ceritakan kali ini adalah
bagaimana euforianya saya dan Bunda menyambut hari wisuda kemarin. Kebaya yang
sudah siap di jahit, perlengkapan lainnya yang sudah rapi, dan mempersiapkan
mental. Ya meski prosesi wisuda itu engga yang gimana-gimana juga dan saya juga
bukan salah satu dari mahasiswa-mahasiswi berprestasi yang akan bolak balik
turun naik panggung tapi ya mempersiapkan mental dengan baik sepertinya perlu
juga, kan ga lucu dikarenakan rasa grogi yang tak menentu nanti, saya tak menyadari
ketika nama saya dipanggil atau mungkin terjatuh karena heels yang saya pakai saat
naik ke atas panggung. Ouwwh…
no .. !!
Benar
saja saat saya katakan bahwa mental juga perlu dipersiapkan, bagaimana tidak, 2
hari menjelang hari h- saya benar-benar tidak ingat dengan schedule gladiresik yang sudah dijadwalkan. Kalau tidak karena teman
yang menanyakan keberadaan saya, yang kemudian dengan polosnya saya jawab sudah
dijalan pulang maka saya benar-benar tidak akan mengetahui jika gladiresik
dilakukan hari itu.
HAHAHA
kadang saya miris sendiri jika mengingat bahwa saya itu pelupa akut. Yap untuk
yang satu ini saya tak lupa bahwa saya itu pelupa. Nah bingung kan ? saya pun
juga. Intinya memang saya akui belakangan ini saya sering melupakan banyak hal.
Tak hanya printilan-printilan tapi beberapa hal penting juga kadang terlupa. Entah
apa sebabnya saya juga kurang mengerti, mungkin bisa jadi rutinitas yang kadang
bikin stress, usia yang semakin bertambah, atau tidak ada lagi ruang kosong di
memori saya untuk hal-hal baru. Maybe I just
need a little upgrade for my internal memory.
HAHAHA
Abaikan curcol sejenak tadi …
Semakin mendekati hari h- perasaan saya semakin tak karuan, bagaimana tidak ? Si Patjar menyampaikan kepastian kabar kalau dia tak bisa hadir padahal saya sangat berharap kedatangannya. Yak begitulah resiko long distance relationship yang mau tak mau suka tak suka harus di jalani. Tapi kemudian perasaan saya sedikit terobati dengan kiriman hadiah yang diberikannya. In romantic ways, He sent me a beutiful gift. Setidaknya hadiah yang diberikan sedikit mewakili kehadiran dirinya disamping saya.
Hari
H- pun tiba, Bangun pagi masih dengan keadaan tak percaya bahwa akhirnya saya bisa sampai
di titik ini. Wisuda. Mengingat bagaimana tak mudahnya menjalani kuliah sambil
bekerja di saat bersamaan membuat saya kembali terharu. Ternyata bukan saya saja,
mama pun begitu juga rupanya. Saya tau diam-diam dia menyimpan haru dan memilih
menutupi kebahagiannya dengan menyibukkan diri sepagi buta. Iya, saya sadar
betul sebagai seorang orang tua tunggal, menyekolahkan saya sampai di jenjang
ini bukanlah perkara mudah. Bagaimana harus pintar-pintar membagi pendapatan
untuk biaya sehari-hari dan kuliah yang bisa dikatakan tidak murah. Itu
sebabnya kelulusan ini saya hadiahi untuknya. Untuk setiap tetes keringat dan
sepenggal doa yang kerap dia haturkan tiap malamnya.
Bersama Bunda |
|
my kebaya's style |
Kelulusan ini juga saya
hadiahi untuk Alm. Papa terkasih. Saat nama saya dipanggil dan nama Papa juga
disebut, saya tak sanggup menahan haru. Saat pengisi acara menyanyikan lagu
bertema Ayah, tangis saya pun akhirnya pecah. Di detik itu tubuh saya mendadak
kelu. Saya begitu merindukan kehadirannya. Saya benar-benar berharap jika
beliau ada disamping saya dan kemudian berkata “anak Papa akhirnya sarjana”. Damn..I
miss him so badly .
Tapi kemudian saya
menghapus sisa air mata, saya tau Papa diatas sana tak akan senang jika anaknya
malah menangis di hari bahagia seperti ini. Saya harus menyakini bahwa
sebenarnya beliau masih berada di sekitar saya, masih melihat dari jauh.
Mungkin tetap mendoakannya adalah satu-satunya cara yang bisa di lakukan untuk
menjaga beliau tetap tinggal di hati saya.
And life still must go on …
Setelah menyelesaikan
satu tahap lagi, kini saya harus bersiap untuk fase-fase berikutnya yang sudah
menanti. Entah apa itu saya tidak tau pasti, pindah kerja mungkin belum, mengingat
saya masih betah pun nyaman dengan pekerjaan yang sudah saya jalani hampir 3
tahun ini. Mungkin…..
menikah ? *gandengPatjarkePelaminan* HAHAHA sepertinya ini juga belum, saya
masih terlalu muda untuk membicarakan soal ini. Tapi kalau si patjar juga
bersikeras sepertinya saya juga tak akan menolak. #TenyataAdalahKode HAHAHA
abaikan semua ini gais …
Hmmm.. mungkin
sekolah lagi, saya berambisi cukup besar bisa kembali melanjutkan sekolah.
Mungkin tidak di tahun ini tapi semoga bisa bisa ditahun depan. Doakan saja
untuk segala yang terbaik akan terjadi.
Yap yap.. begiulah
sesi curhat kali ini. Nda usah banyak-banyak pun panjang-panjang, nanti bosan. HAHAHA padahal ketauan gak punya bahan. Dan...sampai jumpa di sesi curhat berikutnya. Semoga hal baik untuk kita semua. Debby Cao !!!
Oyap atu lagi. sudah bolehlah yakk saya menulis nama seperti ini sekarang ..
Debby Nadia Putri.,S.Akun
SAH ? SAHH .... |
#Tsaassah #NyengirBahagia
1 komentar:
Posting Komentar