Absurd-Absurd selanjutnya
Kejadian absurd
kali ini aku alami bersama tukang ojek. Selain setia dengan angkot seperti pada
cerita ku sebelumnya, aku sering menggunakan jasa tukang ojek pada malam hari karena
memang rute angkot yang kulalui hanya sampai simpang pertigaan daerah rumahku,
sedangkan rumahku masih berjarak kira-kira 3 km lagi dari simpang itu, Seperti
biasanya begitu turun dari angkot, sudah banyak sekali para abang tukang ojek
yang menyerbu berebut calon penumpang, mulai dari menyebut nama-nama daerah
yang menjadi rute ojek, ataupun memanggil-manggil nama, iya memanggil nama,
mereka memanggil nama bukan karena sudah mengetahui semua nama orang yang baru
turun dari angkot,tapi karena memang mereka memanggil nama orang secara random,
iya random, mereka bisa memanggilmu dengan Fitri,Susi,Susan atau Udin,
suka-suka mereka. Seperti kali ini, begitu melihat aku turun dari angkot dan
menunjukkan gelagat akan menggunakan jasa mereka, Para abang tukang ojek itu
pun sudah ribut memanggil-manggil aku, mulai dari “pasar 3 dek sama abang,”ada
lagi “pasar 1-10 sama abang dek” atau “Dek
rini ayo sama abang sini” “Dek Rani sini sini” dan aku cuma bisa senyum
mesem-mesem,entah siapa yang sudah mengganti namaku menjadi Rini & Rani. Biasanya
aku memilih tukang ojek yang sudah menjadi langganan ataupun setidaknya yang
wajah nya tidak menyeramkan (sebenarnya tidak ada standar khusus yang kupakai untuk menentukan seramnya wajah seseorang, aku
hanya menggunakan standar, “kalau dia tampan,itu berarti dia tidak seram”
hahaha . Jadi kali ini aku memilih
tukang ojek yang lumayan sering ku pakai jasanya, sedikit cerita tentangnya,
namanya Adi, Pada pagi hari dia bekerja sebagi buruh pabrik, sepulang kerja dia
mengojek,katanya demi bisa menyekolahkan adik-adiknya dia harus mencari
tambahan penghasilan, sedangkan kedua orang tua nya telah lama tiada. Aku salut
dengan perjuangan hidupnya, Semangat juang hidupnya sangat tinggi dan tidak
gampang menyerah, “Kadang Hidup tidak memberikan banyak pilihan tapi Allah
selalu bersama orang-orang yang mau tetap berusaha dan aku hanya ingin melihat
adik-adikku bisa lulus sekolah dan tidak perlu menjadi buruh pabrik atau tukang
ojek untuk bertahan hidup” katanya suatu hari. Aku memang punya kebiasaan suka
mengobrol dengan mereka untuk menjalin kedekatan membunuh waktu dan
sekedar berbagi dengan bercerita .
0 komentar:
Posting Komentar