Sampai kapanpun, kenangan selalu mengalahkanku. Entah bagaimana, dia selalu menang.
Ya aku yang selalu kalah. Pada akhirnya. Sejauh apapun aku mampu berlari dan serapi apapun aku meletakkannya di sudut-sudut memori terjauh, semuanya bisa hancur luluh lantah dalam sekejap. Cukup dengan sebuah foto sederhana jepretan hand phone, semua perjuangan bersembunyi dan lari itu mendadak tak memiliki maknanya lagi.
Aku gagal.
Benteng yang kubangun sedemikian tinggi, runtuh hanya dalam sedetik.
1 komentar:
Posting Komentar