Berbagi cerita, Mengekalkan Kisah

Syelamat malam…

Mau cerita-cerita dikit boleh ? Saya pengin cerita-cerita sedikit soal apa arti sebuah perjalanan bagi seorang Debby. Bagi saya, sama seperti menulis, dapat melakukan perjalanan itu seperti memberikan kesempatan bagi kepala saya agar dapat rehat sejenak dari suara-suara bising rutinitas, menemukan banyak hal baru dan membahagiakan diri sendiri. Mungkin juga, saya ini benar-benar true geminians, yang dikenal dengan sifat pembosan yang tak pernah bisa betah hanya dalam satu zona. Tapi saya sadar tak mungkin menuruti sifat seperti itu di rutinitas sehari-hari seperti kerja atau ngampus. Yakali setiap saya merasa bosan, saya akan pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, atau saat saya mulai jenuh dikampus, saya akan pindah ke kampus tetangga. Jika kebanyakan teman wanita saya memilih berbelanja hingga menghabiskan sebahagian besar penghasilan mereka dalam rangka melarikan diri dari kebosanan rutinitas yang saya sebutkan diatas, saya lebih memilih untuk menyimpannya dengan sabar dan menghadiahkan diri sendiri dengan melakukan perjalanan. #BAHASASIDEBBYBERAT

Meski melakukan perjalanan selalu menempati posisi teratas sebagai pilihan yang akan saya ambil saat butuh pelarian, sebenarnya masih banyak tempat yang belum saya datangi. Keterbatasan waktu cuti yang hanya 12 hari setiap tahunnya, dana dan susahnya mememukan teman perjalanan yang bisa diajak ngebolang bersama akhirnya menjadikan saya harus puas dengan hanya melakukan traveling dua-tiga kali dalam setahun, itupun masih sebatas menikmati pesona dalam negeri. Tapi saya cukup puas dengan hal ini, meski saya belum bisa mengikuti jejak-jejak para suhu traveler yang sudah menginjakkan kakinya di berbagai belahan bumi, namun saya percaya, sedikit demi sedikit saya juga bisa mengikuti langkah mereka, bisa menjejakkan kaki di tempat-tempat yang sudah ada dalam daftar wish list yang saya buat. Yang perlu saya lakukan hanyalah tidak lelah memperjuangkannya.

Seperti bagaimana seorang Mohacmad Takdis melakukannya…

Mochamad Takdis yang kemudian lebih eksis dengan panggilan Adis Takdos adalah salah satu dari traver blogger ulung Indonesia favorit saya, dalam melakukan perjalanan, Adis terkenal dengan sepak terjangnya sebagai traveler yang mengusung tema backpacker. Selain eksis dengan blog http://www.whateverbackpacker.com yang ia miliki, ia juga telah menelurkan beberapa buku perjalanan begenre travel comedy seperti Whatever I’m Backpacker” dan “Koar-Koar Backpacker Gembel. Adis juga sudah meluncurkan open trip khusus off road dengan menggunakan Land Rover. Kawan, bisa kalian bayangkan keseruan macam apa yang ditawarkan trip tidak biasa ini? Cek ke @WhateverRover atau tonton video ini kalau kalian tidak percaya.

Kerennya Adis tidak berhenti sampai disitu, ia juga adalah seorang pemilik brand travel gears Indonesia yang sedang naik daun yang dinamai sama dengan tagline blognya yaitu WhateverBackpacker. Untuk melihat-lihat produk apa saja yang dihasilkan Adis di Whatever Bacpacker kita bisa lihat melalui website resminya www.wtvrbcpr.com, lewat akun twitter @WTVRBCPR atau bisa juga melalui akun Instagramnya di wtvrbcpr .

Dan memasuki bulan September ini, Adis semakin melebarkan sayapnya, Whatever Backpakcker , brand travel gears miliknya kini akan menjadi bisnis yang lebih professional dengan menjadi perusahaan berbadan hukum. Kedepannya kita akan familiar dengan nama CV. Whatever Backpacker, bukan begitu dis ? Hal ini juga ditandai dengan diluncurkannya logo Whatever Backpacker baru, yang tentunya lebih keceh dan elegan.

Sebagai informasi, Whatever Backpacker adalah brand travel gears yang menjual berbagai perlengkapan traveling dengan model keren dan kualitas keceh. Produknya meliputi berbagai macam model tshirt, body wallet, sleeping bag, backpack,dan yang terbaru adalah daypack. Dan untuk salah satu produk terbaik, teranyar dan terpopuler disini adalah #Sumba40 V.2 backpack. Nah, dalam rangka merayakan peresmian CV. Whatever Backpacker, Adis ternyata berbaik hati dengan berbagi rezeki dengan mengadakan banyak kuis dengan hadiah berbagai macam produk yang ada di Whatever Backpacker termasuk sebagai hadiah utama adalah tas #Sumba40 V.2. Seketika saya ~~menggelinjang~~ bahagia mengetahui ini, jika beruntung saya bisa mendapatkan tas #Sumba40L V.2. yang sudah sejak lama saya idamkan tapi belum sanggup untuk membelinya itu.*gigitgigitDompet*

Lalu, kenapa saya harus dapet #Sumba40L V.2. ? Saya akan menjelaskannya point by point, 10 semoga cukup. dan kenapa saya harus punya backpack tersebut? Karena #Sumba40L V.2 ini ......

1. Buatan Anak Negeri

Ini alasan pertama kenapa saya ingin memiliki #Sumba40L V.2. Tas keren nan keceh ini adalah buatan dalam negeri, bukankah kita akan bangga pada diri sendiri saat kita bisa menggunakan produk berkualitas yang dibuat langsung dari tangan-tangan kreatif anak-anak dalam negeri?

2. Limited Edition a.k.a edisi terbatas

Kita tidak akan menemukan #Sumba40L V.2 ini beredar di pasaran. Backpack ini dijual hanya berdasarkan pesanan yang datang. Tak hanya #Sumba40L V.2, travel gears lainnya juga selalu dibuat dalam edisi terbatas misalnya hanya diproduksi dalam jumlah tertentu, jadi saat ada produk yang di launch, kita harus cepat memesan sebelum kehabisan kuota atau menunggu saat produksi selanjutnya yang tidak dapat dipastikan waktunya tergantung suasana hati si empunya brand, Adis.

3. Model Keceh nan Elegan

#Sumba40L V.2 dibuat dengan model yang keceh nan elegan dan juga ekslusif. Modelnya yang tidak pasaran, membuat kita tak perlu khawatir untuk mensejajarkan backpack ini dengan backpack besutan brand ternama dari negeri seberang.

4. Pilihan Warna

Meski tidak memiliki begitu banyak pilihan warna, tapi pilihan warna pada #Sumba40L V.2 yang ada saat ini, sudah cukup mewakili warna favorit setiap orang, Abu-abu, Merah, Biru. Dan menurut saya, #Sumba40L V.2 warna merah itu kudu wajib untuk dimiliki.

5. Tidak Makan Tempat

#Sumba40L V.2 dipastikan bisa muat banyak barang, secara volumenya gede, tapi percayalah #Sumba40L V.2 tidak akan makan tempat dan begitu besar sehingga kita gak akan malu bawa-bawa tas ini karena terlalu besar sebesar goni.

6. Muat Banyak

Bisa ngangkut barang sampe 25 KG, ini artinya, kamu bisa masukin beras dua karung ukuran 10Kg dan 5 plastik gula ukuran sekilo sekali angkut. Bisa kamu bayangkan kamu bisa traveling dalam waktu yang cukup lama hanya dengan membawa backpack ini.

7. Material Bahan Berkualitas

Jujur, saya tidak begitu mengerti perihal material yang digunakan seperti cordura nylon dan cordura ripstock, tapi Adis sering mengatakan bahwa dia selalu menggunakan material berkualitas untuk semua produknya. Dan saya sepertinya cukup setuju tentang hal ini karena ~~kalau saya percaya adis artinya musyrik~~ saya sering melihat testimoni-testimoni para pelanggan yang sudah memiliki #Sumba40 V.2 dan belum ada yang merasa ~~dicampakkan~~ kecewa akan produk ini.

8. Banyak Kantung Rahasia

Tak bisa memiliki kantung Doraemon mungkin bisa dipuaskan dengan banyaknya kantung rahasia yang ada pada #Sumba40L V.2. seperti kantung untuk laptop, perlengkapan tulis, dan kantung untuk menyimpan berbagai dokumen penting. Kantung untuk nyimpen selingkuhan aja kayaknya yang gak ada.

9. Safety

Gak cuma Safety Box yang menggunakan proteksi, #Sumba40L V.2 juga dilengkapi lock-protection supaya barang bawaan lebih aman. Lalu juga tak ketinggalan dengan rain cover untuk melindungi backpack ini dari hujan, tumpahan air, percikan lumpur dan teman-teman sejenis lainnya.

10. It's a must

Terakhir tapi bukan berarti berakhir #Ciyehgitu. alasan terakhir kenapa saya harus memiliki backpack keceh ini adalah it's a must to have the cool thing like #Sumba40L V.2 as travel gears. Lagian, emang saya bisa punya alasan untuk gak punya barang keren ini?

Jadi berikut diatas lah segelintir alasan kenapa saya ingin memiliki #Sumba40L V.2. Tapi, selain kagum dengan semua produknya, saya terlebih kagum dengan Ibu dari Whatever Backpacker ini, Adis. Saya kagum dengan sosoknya. Saya kagum bagaimana seorang adis dengan umur yang masih sangat muda tau bagaimana untuk hidup dengan passion yang dia pilih. Bagaimana dia lihai membaca peluang dan mewujudkannya. Dan ketika saat dia mengambil salah satu keputusan penting dalam hidupnya untuk keluar dari sekolah tinggi yang sedang ia jalani demi mengejar passion adalah tindakan berani yang tentu bukan main-main. Tak mau pengorbanannya sia-sia ia pun memperjuangkan dan bisa membuktikan bahwa kini ia bisa sukses dengan hidup sesuai mimpi dan passionnya. Dia tau apa yang ia paling inginkan dalam hidupnya. Yang mana tak semua orang mungkin berani melakukannya.

Last but not ~~sale~~ least, saya mendoakan Adis dapat semakin melebarkan bisnisnya, mewujudkan semua mimpinya. Perjalanan di masa depan tentu masih panjang dan pasti akan banyak hal seru menanti untuk dilakukan.

Selamat untuk kesuksesanmu saat ini, terbanglah semakin tinggi dan tetap ingat pulang.#pesanopoiki

yang pasti semoga untuk segala hal baik dimasa yang akan datang ya dis....

*laluGlendotankeAdissupayamenang#Sumba40L V.2*

_ceritaceritanyaselesai_

Terimakasih....

Update : Alhamdullilah, I win the prize. Thankyou Adis. And welcome my new travel companion #Sumba40L V.2. Semoga berkah, bisa dibawa kemana-mana. ^^

Saya masih ingat dengan cukup baik ketika sekolah dasar dulu, saat Ibu ErnaWati, guru bahasa Indonesia favorit saya mulai mengajarkan kami tentang makna peribahasa. Salah satu peribahasa yang masih saya ingat hingga kini adalah kasih anak sepanjang galah, kasih Ibu sepanjang jalan. Saya tak membantah perihal ini. Pepatah ini mungkin benar. Tapi, mungkin saat ini, sekolah-sekolah juga perlu banyak menceritakan peribahasa-peribahasa tentang kasih seorang Ayah yang tak ada habisnya.

Satu kisah tentang kasih seoprang ayah yang akan saya ceritakan ini, mengingatkan kita kembali, bahwa dibalik hangatnya peluk seorang Ibu, selalu ada ayah yang diam-diam selalu melindungi.

Seperti yang sudah sering saya ceritakan dalam postingan-postingan blog sebelumnya tentang rutinitas hari-hari saya yang selalu berjibaku dengan angkot, saya juga sudah pernah mengatakan bahwa angkot yang saya tunggu adalah salah satu angkot yang cukup langka setiap harinya. Dalam skala 1-10 sepertinya angkot tersebut masuk sebagai juara 5 besar perihal angkot terlama.

Lupakan soal angkotnya sesaat, Saya sedang tak ingin menceritakan peristiwa-peristiwa absurd yang saya dapatkan selama berangkot ria. Kali ini saya ingin menceritakan sebuah kisah tentang seorang ayah dan anaknya yang belakangan ini sering saya temui. Bertemu dengan mereka adalah salah satu hal yang cukup saya nanti setiap hari sembari menunggu angkot yang saya tunggu datang. Dan sejak saya melihat mereka, menunggu jadi tak terasa begitu menyebalkan.

Setiap pagi pukul enam lewat lima belas biasanya saya sudah berdiri anggun anteng menunggu angkot koperasi 80 datang. Jarak angkot yang datang antara satu dan lainnya cukup lama, berkisar 20-30 menit. Itu sebabnya jika saya sudah ketinggalan dengan trip pertama maka saya harus menunggu cukup lama untuk trip selanjutnya. Sembari menunggu biasanya saya suka menonton atau lebih tepatnya memperhatikan tingkah orang-orang lainnya yang berada disitu. Seringnya saya akan selalu bertemu dengan orang-orang yang sama setiap harinya. Mendengarkan bagaimana gaduhnya segerombolan anak-anak smp yang belum selesai mengerjakan PR, melihat ibu-ibu yang menemani anaknya menunggu angkot, mendengarkan cekikikan adek-adek sekolah yang saya tidak tau membahas tentang apa karena yang terdengar hanyalah suara cekikikannya saja, Penjual kue yang menjajakan dagangannya, penjual sarapan yang kebingungan mencari kembalian uang dari pelangganya dan keriuhan-keriuhan lainnya. Hingga kemudian beberapa bulan terakhir ini saya sering bertemu dengan seorang Bapak yang setiap hari menemani anaknya menunggu Angkot datang.

Awalnya saya berfikir itu biasa saja, seorang bapak yang menemani anaknya menunggu angkot datang. Itu saja. Tak ada yang Istimewa.

Sampai kemudian, semakin sering saya melihat mereka, semakin pula saya kagum dan terharu. Ya saya terharu sejak melihat bagaimana si ayah yang tak akan pergi sebelum anaknya hilang dari pandangan matanya.

Biasanya kronologis yang akan terjadi seperti ini, Sang ayah dan dua anaknya (dulu saat pertama kali saya melihat mereka hanya ada satu anak, tapi sejak tahun ajaran baru ada satu lagi anak yang saya yakini sebagai adiknya. Mereka berdua sama-sama berada di sekolah menegah pertama) dengan menggunakan motor akan sampai di persimpangan tempat saya menunggu angkot di pukul setengah tujuh. Biasanya sang ayah akan selalu pergi ke warung terdekat untuk membelikan air mineral untuk bekal masing-masing anaknya. Jika sudah begitu, sang ayah kemudian memegang tas kedua anaknya dan anak-anaknya akan memegang tangan ayahnya yang satu lagi. Saat angkot yang mereka tunggu datang, si Ayah akan langsung sibuk membuka jalan dan melindungi anaknya dari penumpang-penumpang lain yang biasanya berebut naik dengan kasar. Tapi, sebelum naik ke dalam angkot, anak-anaknya selalu dan tak pernah lupa untuk menyalami, memeluk dan mencium ayahnya. Iyah saya tak berlebihan. Kedua anaknya akan menyalami, dan ayahnya akan memberi pelukan dan ciuman singkat sebelum anaknya benar-benar masuk ke dalam angkot. Seriuh apapun suasana orang orang yang berebut naik, mereka tak pernah melewatkan kebiasaan itu setiap harinya. Si anak akan selalu menyempatkan waktu memeluk ayahnya. Lalu sang Ayah, akan tetap berdiri melihat dan menunggu hingga angkot yang ditumpangi anaknya benar-benar hilang dari pandangan matanya. Melihat tatapan hangat yang cemas dari sang Ayah yang seakan tak rela melepas anaknya pergi. Saya tau sang Ayah begitu mencintai anaknya. Saya pun bisa merasakannya.

ayah membagi air mineral

memberi jalan u/ sang anak

ciuman sebelum berangkat sekolah

Setiap kali saat saya bertemu mereka, saya akan menanti kebiasaan yang selalu mereka lakukan dan kemudian tersenyum bahagia mendoakan agar mereka, Ayah dan anak-anaknya akan selalu tetap saling mencintai dan melindungi dalam keadaan apapun sampai kapanpun.

Saya suka dengan anak-anak bapak tersebut yang tak segan memeluk ayahnya disaat banyak anak-anak lain yang justru malu dan marah saat ibu atau ayah mereka memeluk atau mencium sekedar doa pelepas rindu.

Dan saya pun kemudian merindukan papa. Saya yakin papa juga mencintai saya begitu besarnya meski kami tak memiliki waktu bersama begitu lama. Saya yakin, disana papa juga mungkin mengkhawatirkan saya, apakah saya makan dengan baik, masih tidur sampai larut malam, masih senang menonton film sampai berjam-jam, punya teman lelaki yang baik, dan hal-hal lainnya yang mungkin sudah tak bisa disampaikan secara langsung, namun saya tau papa masih menjaga saya dari jauh, dan kemudian tersenyum karena melihat anaknya tumbuh dengan baik.

Tidak punya waktu banyak dengan Papa, membuat saya jadi begitu menghargai setiap waktu saya dengan Bunda. Itulah kenapa, saya selalu bahagia saat melihat interaksi orangtua dan anak yang hangat, dan saya sangat membenci anak-anak yang sampai hati membantah,memarahi dan melukai orang tuanya apalagi di tempat umum. Jangan sampai kalian menyadari justru setelah kehilangan mereka. Bahwa orang tua yang kalian miliki itu cuma dua dan tak akan pernah ada gantinya.

_theend_

Haluhaaa..

Saya datang lagi.

Hahahaa, setelah sebulanan lebih tanpa postingan baru akhirnya saya punya kesempatan untuk menulis lagi. Sebulan ini bukan tak banyak yang ingin saya ceritakan, tangan juga sudah sangat gatal ingin menjamah tuts keyboard laptop dan isi kepala sudah tak sabar ingin ditumpahkan. Tapi berhubung dengan segala macam bentuk kesibukan tak menentu yang seakan tak ada ujungnya jadilah saya harus menunda sedikit lama untuk membuat postingan baru , walau saya tau betul para pembaca setia blog ini sudah sangat tidak sabar untuk menunggu lagi.

BHAHAHAHAHAK sidebby nyari mati minta digampar massal.

gaes, maafkan kesongongan saya yang menjijikan ini, kita masih berteman, bukan ?

Jadi cerita-cerita kali ini adalah seputar ramadhan tahun ini yang Alhamdulillah menerima berkah yang bertubi-tubi. Mulai dari pekerjaan yang membaik, puasa yang berjalan lancar, mendapatkan teman-teman baru dikomunitas, menang kuis yang hadiahnya lumayan saat malam takbiran, dan berkah terbesar yang saya rasakan selanjutnya adalah nilai memuaskan hasil sidang meja hijau. Awalnya saya tak terlalu bersemangat saat mengetahui jadwal sidang yang bertepatan dengan bulan ramadhan. Tanpa berpuasa saja, saya sudah cukup stress menghadapi sidang ini, perasaan nervous yang datang dengan begitu kejamnya. Iya saya katakan kejam karena mampu mengaduk-aduk isi perut setiap kali saya melihat tumpukan materi skripsi atau mendengar kata sidang. Sedikit waktu yang saya miliki untuk belajar dikarenakan separuh waktu setiap harinya sudah habis dilalap jam kantor juga membuat saya makin stress menghadapi hari h. Dan ketakutan-ketakutan lain mulai dari yang wajar sampai tidak masuk akal seperti ketakutan akan adanya demo besar-besaran yang menyebabkan seluruh angkot sekota medan melakukan aksi mogok narik massal yang mengakibatkan saya tak bisa berangkat sidang atau kemungkinan saya terkena amnesia saat bangun dan melupakan semua materi yang sudah saya hafal dan tanamkan dengan khidmat di kepala terus menghantui menjelang waktu sidang. Tapi, syukurnya berkat dukungan orang-orang sekitar, saya mencoba untuk menghilangkan berbagai macam kekhawatiran tidak penting yang kata Bunda sebenarnya saya ciptakan sendiri.

Hari nya tiba. Sejak sahur saya sudah tak bisa tidur lagi. Mencoba mengulang-ulang kembali materi yang sudah saya siapkan sebelumnya. Si Bunda juga tak mau kalah dengan mondar-mandir karena ikutan nervous. Jadwal sidang saya jam 1 tapi sejak pukul 09.00 saya sudah memutuskan untuk berangkat. Bukan apa-apa, ketakutan akan adanya demo cukup terotak dikepala saya. Lebih baik saya memilih safety dengan berangkat lebih awal, bukan?. #HALAHBAHASASIDEBBY

Kalian pernah mencari jarum dalam tumpukan jemari ? apa ? tidak pernah ? Sama !! Saya juga tak pernah.

Lalu apa hubungannya deb ? Entahlah saya juga tak mengerti, hanya karena itu sedang terlintas dikepala saya

HAHAHA..

Tapi anyway, memang pércis seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami yang membutuhkan waktu sangat lama, proses menunggu waktu sidang juga terasa begitu lamanya. Saya nyampe jam 10 dan harus menunggu 4 jam lebih tanpa tidak tau harus mau ngapai. Main gadget pun tak lagi menyenangkan. Semua berubah menjadi serba salah.

Saya panas dingin, perut melilit. #Percayalah #TapiBukanTandaAmbeyen

panas dingin, perut melilit #TapiBukanTandaAmbeyen

Hingga akhirnya tiba , Syukur Alhamdulillah dapet pengujinya baik-baik banget. Pak ari, Pak James, Bu Santi, walau materi skripsi cukup di gali mereka dengan dalam tapi masih sesuai dengan konteks, atau bahasa gampangnya yang ditanyain klop dengan bahan yang sudah saya persiapkan, padahal sebelumnya saya sudah parno duluan dengan kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang bisa berkembang jauh dari materi asal. Hampir satu jam saya berada diruangan pengujian dan gaes.. perhatikan tips ini, tampillah sepercaya diri mungkin dan lihat baik-baik arah pertanyaan para penguji, jika salah satu penguji mulai bertanya karakter mana yang paling kita suka marsha atau beruang, maka saat itu lah perang dingin kita dan para penguji bisa dikatakan usai.

“deb… coba kamu ceritakan tentang karakter marsha and the beer. Bagaimana kamu menilai mereka ?”

*Kemudian hening……..*

Okay gais, lupakan perkara marsha and the beer, setelah menunggu 3 orang teman lainnya, akhirnya kami satu tim dipanggil masuk kembali untuk dibacakan hasil sidang kali ini.

JENG JENG JENG *DRUM ROOL GENDANG DITABUH* #biarKeliatannyaMeriah

Pak ari sebagai ketua penguji dengan suara cool yang semoga memang cool “Dengan ini setelah melihat dan menimbang, maka hasil sidang saat ini….............................Semua dinyatakan LULUS dengan nilai A..”

Woghhh..pengen langsung jumpalitan tapi kok ya gak sopan akhirnya saya cuma bisa teriak sekencang-kencangnya tapi dalem hati doang.. “A MAMENNNNNNNNN A A A A” yang kemudian saya konvertkan menjadi senyum manis 3 jari.

Ekspresi lega, dan percayalah di foto ini kami sedang tidak memejam

misiiiii.... numpang narsis yess.. ^^

It’s done. Akhirnya selesai dengan baik. Ini melegakan. Langsung melintas wajah (Alm) Papa dan Bunda tersenyum bahagia. Selain untuk saya, kelulusan ini saya hadiahkan untuk mereka yang sudah luar biasa.

dan sekarang sudah bolehkah saya menulis nama dengan Debby Nadia Putri, SE ?

hehehe *nyengir*

Tinggal satu tahap lagi sebelum saya benar-benar meninggalkan kampus ini. WISUDA. Acara yang sejak setahun lalu sudah diangan-angankan oleh bunda saat cerita-cerita ngalor ngidul sebelum tidur. Tentang bagaimana penasarannya beliau mengenai rupa wajah saya saat wisuda nanti dan pakaian model apa yang akan ia pilih untuk kenakan.

Sama seperti Bunda. Saya juga penasaran dengan segala prosesi nanti. Saya juga sudah tak sabar mengenakan toga. Tapi alih-alih tak sabar mengenakan toga,

saya justru lebih penasaran melihat ekspresi pendamping wisuda saya kelak.

Kamu, sudah siap untuk berdiri gagah menemani? Pastikan untuk tak menjadi lebih gugup dari saya.

*kedipkedipManja*

#ETJIEGituh

Langganan: Postingan ( Atom )

Berbagi cerita, Mengekalkan Kisah

#Sumba40L V.2 please come to me !! wink

Kisah Tentang Ayah

Skripsi dan Saya [ Bagian kesekian ]

About Me

Arsip Blog

Blog Walking

Hits

Labels

Berbagi cerita, Mengekalkan Kisah

#Sumba40L V.2 please come to me !! *wink*

Kisah Tentang Ayah

Skripsi dan Saya [ Bagian kesekian ]

About Me

Popular Posts

Arsip Blog

Blog Walking

Hits

Labels

#Sumba40L V.2 please come to me !! wink