“Aku capek ngadepin kau
njing !!”
DEG! suara keras
seorang wanita membangunkan saya dari lamunan keliling dunia. Seperti biasa, saya
sedang di angkot dari kampus menuju pulang. Kejadian ini terjadi beberapa
minggu lalu. Penumpang angkot kali ini gak banyak, 5 orang. Satu penumpang
duduk di depan, 4 lagi dibelakang termasuk saya. Saya yang lagi tertunduk pun
menoleh mencari asal suara dan ternyata asal suara berasal dari mba-mba yang
duduk sebaris tak jauh dari saya yang sedang berbicara lewat sambungan telepon.
Entah siapa yang memulai, saya dan 2 penumpang lain jadi liat-liatan sambil
seakan-akan berbincang menggunakan telepati. Kira-kira percakapan telepati kami
gini, “Si, mba itu kenapa ya mba?” , Terus dari cara si mba natap saya, mungkin
jawabannya kira-kira gini “ duh, gak tau juga ya, urusan rumah tangga kali ya.”
Dan saya memberikan tatapan “oooooh” ke mba dan semoga dia tidak salah
menafsirkannya.
Percakapan-percakapan si mba yang lagi
telfonan selanjutnya lebih menyeramkan. Segala macam penghuni kebun binatang
disebutnya. Kali ini pendengaran lebih
ku pertajam dan aku yakin 2 mba-mba penumpang juga melakukan hal yang sama,
maaf bukan bermaksud menguping tapi ya gimana yah masa iya saya mesti tutup
kuping juga. Jadi ya sekalian aja kali
ya.
“ Kau kira kau siapa ?
Modal k***** aja berani ngatur-ngatur aku ?”,
“Udah bagus kita putus
kemarin, kau sibuk-sibuk lagi minta balikkan, aku tau bakal gini lagi
kejadiaanya. Udah lah ya, aku capek ngadepin kau nyet.”
DEG! (Lagi)
Seketika saya lemes
ngedengernya, bukan apa-apa, Cuma sedikit shock dengan kata-kata kasar yang
meluncur dengan lancar dari si mba nya.
5 menit kemudian,
setelah berbagai macam isi kebun binatang sudah dilontarkan. Akhirnya dia
menyudahi sambungan teleponnya, mengambil headset dari dalam tasnya,
menggunakannya lalu memejamkan matanya.
…... Ceritanya udah
selese gaes.iya.bukan drama gimana-gimana. gitu aja. *lalunyengir*……..
Tapi ya kalau sedikit saya
boleh bahas, si mba ini terlalu cantik untuk bicara sekasar itu. I mean bukan
berarti orang jelek boleh ngomong kasar... eh tunggu, buat saya gak ada sih ya
yang namanya orang jelek. Semua orang itu cantik/tampan dengan kelebihannya
masing-masing, yang sering terjadi hanyalah tidak mau mencari tau kelebihannya
dan hanya terpaku sama kekurangan yang dimiliki. #ngomongapasihdeb
Lanjut lagi soal mba
yang tadi, she’s very beautiful,
sangat cantik apalagi dengan jilbab yang dikenakannya, alangkah lebih cantiknya
kalau aja dia gak berbicara sekasar itu. Silahkan bilang kalau mungkin saya gak
tau masalah macam apa yang mungkin sedang dia hadapi, atau sesakit hati apa dia
dengan perlakuan pacar/suami atau siapun lah yang tadi sedang berada di
sambungan telepon dengan dia. Tapi, untuk menyelesaikan masalah dengan
kata-kata kasar seperti itu juga rasa-rasanya tetap kurang bijak. Saya percaya,
kalau binatang-binatang itu tempatnya memang di hutan, kebun binatang atau
dimanalah, bukan untuk selalu dijadiin pelampiasan marah-marahnya manusia yang
gak bisa mengendalikan emosinya.
Anyway, mba berljibab
hijau toska, apapun masalah yang mungkin sedang menghadapmu, semoga kau bisa
melewatinya dengan sebaik-baiknya.
Dan satu lagi,
Cinta tidak hadir untuk saling menyakiti,
bukan ?
#31HariNgeblog
0 komentar:
Posting Komentar